Komitmen Bersama dalam konservasi dan pemanfaatan keanekaragaman tanaman secara berkelanjutan
“Indonesia sebagai negara mega-biodiversity terutama keanekaragaman genetik, perlumemanfaatkan secara lestari kekayaan alam tersebut”. Hal tersebut disampaikan dalam acara Inception Workshop dengan tema "Crop Diversity Conservation for Sustainable Use in Indonesia (CDCSUI)" yang diadakan oleh Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) melalui Balai Besar Pengujian Standar Instrumen Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian berlangsung pada Selasa (6/8). Kegiatan ini merupakan awal dari kerjasama antara BSIP dan FAO dengan pendanaan dari Global Environment Facility (GEF) ke-7.
Ir. Laksmi Dhewanthi, MA, selaku Global Environment Facility Operational Focal Point (GEF-OFP) untuk Indonesia, menjelaskan bahwa GEF-7 adalah hibah yang mendukung negara dengan komitmen terhadap konvensi global di bidang lingkungan hidup, khususnya keanekaragaman hayati dan dampak perubahan iklim. Project ini nantinya diharapkan dapat menghasilkan kebijakan dan peraturan dengan skala nasional dan lokal, membangun kapasitas SDM, pengarusutamaan gender, pemberdayaan petani, serta pengaturan kelembagaan dan kemitraan untuk mendukung konservasi in situ dan penggunaan berkelanjutan.
Komoditas yang dipilih seperti padi, umbi talas, umbi uwi, cengkeh, dan pala juga diharapkan memberikan manfaat berkelanjutan bagi masyarakat di lokasi project ini dilaksnakan, yaitu di Jawa Tengah, Kalimantan Tengah, dan Maluku Utara. Hasan Ali Bassam Kasuba, selaku Bupati Halmahera Selatan, menyebutkan bahwa Halmahera Selatan memiliki 877.932 Ha luas daratan sekitar 31,49 % atau ± 276.436 Ha diperuntukan sebagai kawasan budidaya pertanian dan Perkebunan. Berbagai upaya telah dilaukan untuk mengembalikan kejayaan perkebunan di Bumi Saruma seperti Pengadaan Bibit Tananam Pala & Cengkeh, Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) Komoditi Perkebunan, Penyediaan sarana Prasarana Pendukung Perkebunan yaitu: Jalan Produksi dan Jalan Tani, dan Pengadaan Alat Pengolahan Pasca Panen Perkebunan.
Pelaksanaan workshop ini dianggap penting untuk membangun kolaborasi bersama, yang menjadi kunci keberhasilan proyek GEF. Diharapkan proyek ini dapat memberikan masukan terhadap isu keanekaragaman hayati dan pemanfaatannya dalam rencana pembangunan nasional berikutnya.