BSIP Palma Menggelar FGD RSNI Benih Kelapa Dalam dan RSNI Kelapa Genjah
Luas perkebunan kelapa di Indonesia mencapai 3,34 juta ha di 2022. Mayoritas didominasi perkebunan rakyat, sementara kondisi tanaman umumnya sudah tua dan membutuhkan peremajaan.
Demi memenuhi kebutuhan benih kelapa terstandar untuk peremajaan, Balai Pengujian Standar Instrumen Tanaman (BPSI) Palma mengajukan RSNI Benih Kelapa Dalam dan RSNI Kelapa Genjah menjadi PNPS 2024. Pengajuan ini juga untuk menjawab usulan dari para stakeholder.
Sebagai langkah awal penyusunan RSNI, BPSI Palma menggelar Focus Group Discussion RSNI Benih Kelapa Dalam pada hari Kamis 28 Maret 2024. FGD dibuka oleh Kepala Pusat Standardisasi Instrumen Perkebunan, Ir. Syafaruddin, Ph.D yang berharap agar hasil kegiatan hari ini dapat segera ditindaklanjuti para konseptor sehingga menjadi RSNI1.
"Benih Kelapa Dalam jadi prioritas karena merupakan permintaan para stakeholder, semoga bisa segera menjadi SNI. Harapannya standar ini bisa mendukung perkembangan kelapa di Indonesia yang membutuhkan peremajaan," ujarnya.
Hadir sebagai narasumber FGD Benih Kelapa Dalam adalah Prof. Dr. Ir. Hengky Novarianto, MS (BRIN) dan Dr. Ir. Semuel D. Runtunuwu, MS (Prodi Agronomi Unsrat).