Ylang-Ylang, Permata Aromatik di IP2SIP Laing Solok
Ada 2 jenis tanaman kenanga yang ditemukan di Indonesia yaitu Canangium odorata forma Macrophyla atau dikenal dengan Kenanga Jawa dan Canangium odorata forma guinena yang dikenal dengan nama Ylang-ylang. Kenanga dan ylang-ylang adalah dua varietas dari spesies yang sama, namun memiliki perbedaan dalam karakteristik minyak esensial yang dihasilkan. Minyak esensial ylang-ylang memiliki aroma bunga yang lebih kuat dan manis, sementara minyak kenanga cenderung memiliki aroma yang lebih lembut dan kurang harum bunga.
Ylang-ylang adalah salah satu koleksi berharga yang kini menjadi perhatian di IP2SIP Laing Solok, BSIP TROA. Tanaman ini terkenal sebagai penghasil minyak atsiri dengan aroma wangi yang lembut, sering digunakan untuk parfum mewah, kosmetik, dan aromaterapi. Namun, di balik keindahan bunganya, ylang-ylang juga memiliki segudang manfaat lainnya.
Tanaman ylang-ylang berasal dari Asia, Australia, dan pulau-pulau Pasifik lainnya. Kini, ia semakin dikenal di Indonesia, termasuk di IP2SIP Laing Solok BSIP TROA, yang menjadi salah satu tempat pengembangannya. Pohon ini memiliki kemampuan tumbuh di berbagai ketinggian, dari dataran rendah hingga 1800 meter di atas permukaan laut, selama lingkungan sekitarnya memiliki curah hujan dan suhu yang mendukung.
Tidak hanya menawarkan keharuman yang memikat, ylang-ylang juga memiliki manfaat kesehatan. Minyak atsirinya dikenal mampu mengurangi stres, membantu tubuh rileks, dan meningkatkan suasana hati. Lebih dari itu, minyak ini memiliki sifat antibakteri yang dapat dimanfaatkan untuk kesehatan, serta dapat digunakan sebagai bahan alami pengusir nyamuk Aedes aegypti.
Perbanyakan tanaman ylang-ylang di IP2SIP Laing BSIP TROA menggunakan metode generatif atau dari biji, Namun masih terdapat beberapa tantangan, salah satunya biji dari bunga ylang-ylang yang rutin dipanen untuk proses penyulingan membuatnya jarang tersedia, sementara media tanam dan teknik perawatan yang tepat juga menjadi faktor krusial keberhasilan budidayanya. Proses penyulingan bunga ylang-ylang hingga 30 jam dapat menghasilkan minyak atsiri berkualitas tinggi, dengan nilai ekonomi yang mencapai Rp4 juta per kilogram.
Ylang-ylang tidak hanya memikat karena potensi minyak atsirinya tetapi juga karena pengembangan yang masih terbatas menjadi peluang pengembangan usaha kedepan. Dengan hadirnya tanaman ini di IP2SIP Laing Solok BSIP TROA, masyarakat dapat melihat langsung keindahannya sekaligus memahami pentingnya menjaga keberlanjutan lingkungan.
Bagi siapa saja yang penasaran ingin melihat pohon ylang-ylang atau sekadar menikmati keharumannya, IP2SIP Laing Solok BSIP TROA adalah tempat yang tepat untuk dikunjungi. Selain menjadi pusat koleksi tanaman berharga, lokasi ini juga menjadi pengingat akan hubungan erat antara manusia dan alam. Ylang-ylang, dengan segala pesonanya, terus menjadi simbol konservasi dan inspirasi untuk masa depan yang lebih hijau.