
Ini Dia 3 Varietas Unggulan Gambir di IP2SIP Laing BRMP TROA
Di Instalasi Pengujian dan Penerapan Standar Instrumen Pertanian (IP2SIP) Laing Solok BRMP TROA, terdapat tiga varietas unggulan tanaman gambir (Uncaria gambir) yang memiliki karakteristik dan keunggulan masing-masing, yaitu varietas Cubadak, Riau, dan Udang. Ketiga varietas ini secara resmi dilepas oleh Kementerian Pertanian pada tahun 2017 sebagai varietas unggul yang dapat dikembangkan secara luas oleh petani.
Varietas pertama yaitu gambir Cubadak, yang memiliki ciri khas daun lebar berwarna hijau muda. Varietas ini dikenal dengan kandungan katekin yang cukup tinggi, berkisar antara 61 hingga 70%. Rendemen dari varietas Cubadak mencapai 6 hingga 6,5%, dengan produktivitas getah rata-rata sekitar 903 kg per hektar. Selain itu, varietas ini memiliki keunggulan dalam beradaptasi di lahan kering marginal yang banyak terdapat di luar Pulau Jawa, sehingga cocok dikembangkan di daerah dengan curah hujan yang tidak terlalu tinggi.
Varietas berikutnya adalah gambir Riau, yang memiliki daun berwarna hijau sedikit lebih tua dibandingkan varietas Cubadak. Kandungan katekin dalam varietas ini lebih tinggi, berkisar antara 63 hingga 70%, dengan rendemen sekitar 5,5 hingga 6%. Produktivitas getahnya mencapai rata-rata 803 kg per hektar. Keunggulan utama dari varietas Riau adalah kemampuannya beradaptasi di bawah naungan, menjadikannya pilihan yang baik untuk sistem agroforestri atau lingkungan dengan tingkat pencahayaan yang lebih rendah.
Varietas terakhir adalah gambir Udang, yang memiliki daun berwarna hijau tua dengan campuran kemerahan. Varietas ini mengandung katekin sekitar 60 hingga 65% dan memiliki rendemen tertinggi di antara ketiga varietas, yaitu sekitar 6,5 hingga 7%. Keunggulan utama dari varietas Udang adalah tekstur daunnya yang tidak terlalu keras, sehingga waktu perebusan dalam proses ekstraksi getah menjadi lebih singkat. Dari segi produktivitas, varietas ini menghasilkan getah dalam jumlah tertinggi, mencapai rata-rata 1 ton per hektar, menjadikannya varietas yang sangat potensial untuk dikembangkan dalam skala industri.
Secara ekologis, gambir merupakan tanaman yang memerlukan kondisi lingkungan yang spesifik. Tanaman ini tumbuh optimal di daerah dengan ketinggian hingga 900 meter di atas permukaan laut, suhu 22–33°C, dan intensitas cahaya matahari yang cukup. Drainase tanah yang baik menjadi syarat penting untuk pertumbuhan gambir, karena tanaman ini tidak toleran terhadap genangan air. Kondisi ini memastikan akar tanaman tetap sehat dan terhindar dari kerusakan akibat akumulasi air.
Ketiga varietas gambir yang ada di IP2SIP Laing Solok BRMP TROA ini memiliki potensi besar dalam dunia pertanian dan industri. Perbedaan karakteristik dan keunggulannya memberikan pilihan bagi petani untuk menyesuaikan varietas dengan kondisi lahan dan kebutuhan produksi, sehingga dapat meningkatkan hasil dan efisiensi dalam budidaya gambir. Dengan budidaya yang baik dan pemanfaatan yang luas, tanaman gambir dapat menjadi komoditas unggulan yang bernilai tinggi di pasar nasional maupun internasional.