Bangkitkan Primadona Tanaman Rempah: PSI Perkebunan dan Pemprov Kaltim Siap Sinergi
Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan tanaman obat. Beragam jenis tanaman obat yang sangat banyak dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan nilai industri obat berbahan herbal, seperti Jamu, Obat Herbal Terstandar (OHT), dan Fitofarmaka. Potensi ini bahkan memberikan peluang bagi Indonesia untuk menjadi salah satu pemain utama di tingkat global. Kementerian Pertanian (Kementan) mencatat potensi ekspor tanaman obat Indonesia pada tahun 2023 mencapai nilai sebesar 90 juta dolar AS, atau setara dengan 1,468 triliun rupiah. Hal ini menunjukkan peluang besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi sekaligus mempromosikan keunggulan produk herbal Indonesia di pasar internasional.
Dinas Tanaman pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Timur juga memiliki perhatian terhadap potensi ini. Melalui UPTD Balai Benih Induk (BBI) Kalimantan Timur akan membangun Kawasan pengembangan benih tanaman obat. Program ini bertujuan untuk menghasilkan benih berkualitas tinggi yang sesuai dengan kebutuhan industri herbal nasional dan internasional.
Sebagai langkah awal, UPTD BBITPH Kalimantan Timur telah melakukan kunjungan ke PSI Perkebunan pada Jumat (13/12), dalam rangka eksplorasi lebih lanjut mengenai budidaya tanaman rempah, obat, dan aromatik. Kepala UPTD, Devis Hendra S.P., M.P., menyampaikan kunjungan ini menjadi bagian dari upaya kolaboratif untuk mempelajari teknologi dan praktik terbaik dalam pengembangan tanaman obat yang dapat diterapkan di Kalimantan Timur.
Kepala PSI Perkebunan, Kuntoro Boga Andri, Sp., M.Agr, Ph.D mendukung sinergi antara Dinas TPH Provinsi Kaltim. “Dengan luas wilayah yang mencakup berbagai ekosistem, Kaltim memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu pusat pengembangan benih tanaman obat herbal” tegasnya. Dirinya juga menambahkan pengembangan sektor tanaman obat herbal diharapkan tidak hanya memberikan manfaat kesehatan, tapi juga dapat memiliki nilai lebih untuk meningkatkan pendapatan masyarakat lewat pertanian berkelanjutan.